
- Pemberdayaan BSMI Sulsel di Lokasi Bencana Gempa Sulbar didukung Sinergi Cendekia Indonesia
Sulbar, Celebesupdate.com-Masa pemulihan pasca bencana gempa Sulawesi Barat, Bulan Sabit Merah Indonesia Sulawesi Selatan, mendorong upaya pemberdayaan pengungsi korban gempa di beberapa titik pengungsian di Kabupaten Majene dan Mamuju.
Sejak Selasa, (09/02/21) tim pemberdayaan BSMI Sulsel yang dipimpin Ziaul Haq Nawawi mulai membentuk kelompok binaan warga pengungsi dengan kegiatan memproduksi kerajinan tangan. Produk tersebut berupa wadah atau pot tanaman bunga yang terbuat dari sabuk kelapa.
Kerajinan tangan ini rencana akan dijual kepada masyarakat luas, dan hasilnya dimanfaatkan membantu meringankan beban korban bencana gempa di Majene dan Mamuju. “Alhamdulillah, sebagian sudah terjual sebelum dibuat. Dipesan oleh masyarakat yang peduli dari sejumlah daerah, baik di Sulbar sendiri maupun dari Sulsel,” terang Ziaul Haq.
Ziaul Haq yang dikenal aktif di gerakan pemberdayaan menerangkan lebih lanjut, dalam program pemberdayaan pengungsi ini, BSMI Sulsel juga berencana mengembangkan produk-produk olahan dengan meningkatkan keterampilan pengungsi dalam hal tersebut.
“Selain urusan obat obatan dan makanan. Kemanusiaan juga meliputi aspek harapan hidup, memberi rasa bahagia, memberi rasa aman, dan memberikan kapasitas kepada korban bencana. Oleh karena itu, BSMI Sulsel berinisiatif mendorong program pemberdayaan di tengah masyarakat pengungsi.” jelas dengan nada optimis.
Dalam kegiatan ini, BSMI bekerjasama dengan sejumlah lembaga di antaranya Yayasan Sinergi Cendekia Indonesia yang berkedudukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kami mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang mau bekerjasama dalam program ini. Ke depan, kami selalu membuka diri terhadap bantuan berbagai pihak. Termasuk yang mau terlibat secara langsung di tengah-tengah pengungsi secara bersama-sama,” jelas Ketua BSMI Sulsel, Basri Mahmud yang diwawancarai melalui Whatsapp.
Usai bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju pada 15 Januari 2021 lalu, BSMI Sulsel telah mengirim sejumlah relawan ke lokasi bencana. Di daerah tersebut, sehari pasca gempa, BSMI membentuk tim survey lapangan, tim media, tim teknis lapangan, tim logistik dan tim dapur umum.
Adapun kegiatan relawan BSMI di lapangan yaitu pendirian posko yang terdiri dari posko 1 di Polman, Posko 2 di Mamuju dan Posko 3 di Majene. Posko ini masing-masing membuat giat rutin diantaranya, pendirian rumah sakit lapangan, penyaluran bantuan atau logistik ke pengungsi korban gempa, evakuasi korban sakit dari pengungsian ke rumah sakit lapangan, pemeriksaan kesehatan ke desa terisolir dan titik pengungsian di Majene dan Mamuju, dan pendirian dapur umum.
“Saat ini sebagaian besar relawan BSMI telah kembali ke daerah masing-masing. Terutama relawan yang didatangkan dari Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Mataram, dan lain-lain. Sebagian lagi masih tinggal di lokasi khususnya relawan dari Sulsel dan Sulawesi Tengah. Kami juga melakukan supervisi terpada pembentukan BSMI dan pengurus di Sulawesi Barat”, jelas Basri. (*)