Editor 24 April 2021

Makassar, Celebesupdate.com-Salah satu kapal selam andalan milik TNI angkatan laut, KRI Nanggala hilang kontak di Selat Bali pada hari Rabu, 21 April 2021, pukul 03.25 WIB. Hilang kontaknya kapal selam buatan Jerman ini dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Seperti yang dilansir oleh sejumlah media nasional, Marsekal Hadi, menyebut kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 198i ini tenggelam sesaat setelah mendapat izin menyelam.

Informasi yang beredar melalui berbagai media resmi juga mengungkapkan, KRI Nanggala membawa sebanyak 52 awak, anggota TNI AL. Sampai berita ini diturunkan, tim SAR dari TNI dan berbagai pihak lainnya belum menemukan posisi tepat tenggelamnya KRI Nanggala. TNI meminta masyarakat mendoakan personil mereka agar ditemukan selamat.

Dalam beberapa dekade, kecelakaan kapal selam nyaris tak pernah terdengar di dunia. Peristiwa yang menimpa KRI Nanggala merupakan yang terbaru. Seperti apa sesungguhnya kapal buatan Jerman ini?

Profil KRI Nanggala

Sebagaimana dilansir di Wikipedia, KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 2 April 1977. Pembuatan KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai 625 juta dolar Amerika Serikat dari Jerman kepada Indonesia. Sebesar 100 juta dolar AS dari pinjaman tersebut digunakan untuk membuat KRI Nanggala dan KRI Cakra. Kapal ini didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.

Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978 dan kapal selam diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981. KRI Nanggala diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada tanggal 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.

Nanggala melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989.[10] Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam ini menjalani perbaikan penuh selama dua tahun di Korea Selatan dan selesai pada Februari 2012. Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan. Setelah perbaikan, Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 21,5 knot (39,8 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).

Data Teknis

Kapal selam ini mendapatkan tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga batere diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah terpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan AEG dan diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.

KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[14] KRI Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.

Penugasan

1990-an

Pada April hingga Mei 1992, KRI Nanggala ditugaskan untuk sebuah misi intelijen di Samudra Hindia. Pada Agustus hingga Oktober 1999, Nanggala kembali ditugaskan dalam sebuah misi intelijen di Timor Timur. Misi tersebut dilakukan bersama KRI Cakra (401) untuk melacak pergerakan Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) setelah mereka mendarat di sana.

2002

Pada 27 Mei—3 Juni 2002, KRI Nanggala dilibatkan dalam latihan gabungan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan nama sandi CARAT-8/02. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.

2004

Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942, menggunakan torpedo SUT.

2005

Pada 8 April 2005, di tengah konflik sengketa blok masela, KRI Tedong Naga (819) dari Indonesia terpaksa menyerempet Kapal Diraja Rencong milik Malaysia di NunukanKalimatan Timur karena melakukan manuver-manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Pada Mei 2005, KRI Nanggala ditugaskan menuju kawasan tersebut untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan yang mendesak. Selain itu, KRI Nanggala juga ditugaskan untuk “mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis”.

Pada 28 hingga 29 Agustus 2012, KRI Nanggala diikutsertakan dalam sebuah latihan gabungan bersama kapal selam Amerika Serikat bernama USS Oklahoma City. Latihan tersebut juga diikuti oleh KRI Diponegoro (365) dan sebuah helikopter Bölkow-Blohm.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/KRI_Nanggala_(402)

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*