Editor 3 Januari 2021

Penulis : Buing Al Masamba

Jejak-jejak kuda perang masih membekas di tanah pasir berbatu. Tepatnya di lembah pegunungan Uhud, Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya meninjau kembali lokasi pertempurannya dengan kaum Kafir Quraisy.

Rasulullah mendatangi satu-satu syuhada, sahabat-sahabatnya yang gugur dalam peperangan yang merugikan banyak umat Islam tersebut. Beliau ﷺ, tiba di lokasi terbaringnya Mush’ab dan tak kuasa menyembunyikan rasa sedih.

Kondisi Mush’ab sangat mengenaskan. Berkata Khabbah Ibnul ‘Urrat, “kami hijrah di jalan Allah bersama Rasulullah SAW. Dengan mengharap keridhaan-Nya, hingga pasti pahalanya di sisi Allah. Di antara kami ada yang telah berlalu sebelum menikmati pahalanya di dunia ini walau sedikitpun. Di antaranya ialah Mush’ab bin Umair RA yang tewas di perang Uhud. Tak sehelai pun kain untuk menutupinya selain sehelai burdah, Andainya ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua belah kakinya. Sebaliknya bila ditutup-kan ke kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah ﷺ bersabda; “Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutupilah dengan rumput idzkhir!

Dalam perang Uhud, banyak sahabat nabi yang gugur. Di antaranya paman Rasulullah sendiri, Hamzah RA. Usai menyaksikan jasad paman dan sahabat lainnya, Rasulullah berdiam sejenak di hadapan jasad Mush’ab.

Setiap sahabat memang memiliki tempat di hati Rasulullah, tak kecuali Mush’ab. Sebagai insan manusia, kita bisa membayangkan, seperti apa rasa sedih yang menyelimuti hari Rasulullah saat itu.

Diriwayatkan,  di depan jasad Mush’ab, Nabi Muhammad ﷺ membaca sebait Al Quran, surah Al Ahzab, ayat 23. “Di antara orang Mu’min terdapat pahlawan-pahlawan yang telah menepati janjinya dengan Allah”.

Berdasarkan riwayat, usai membaca ayat tersebut, Nabi Muhammad ﷺ disebut bersabda di depan jasad Mush’ab. “Ketika di Mekah dulu, tak seorang pun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya dari padamu. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut masai, hanya dibalut sehelai burdah”. 

Setelahnya, pandangan Rasulullah menyapu medan uhud dan jasad-jasad para syuhada lainnya. Beliau ﷺ berseru,” Sungguh, Rasulullah akan menjadi saksi nanti di hari kiamat, bahwa tuan-tuan semua adalah syuhada di sisi Allah SWT”. Lalu, beliau berpaling ke para sahabatnya yang masih hidup dan bersabda, “Hai manusia! Berziarahlah dan berkunjunglah kepada mereka, serta ucapkan salam! Demi Allah yang menguasai nyawaku, tak seorang muslim pun sampai hari kimat yang memberi salam kepada mereka, pasti mereka akan membalasnya”.

Siapa sesungguhnya sosok Mush’ab bin Kumair. Bagaimana beliau di masa hidupnya?… … … (Bersambung)

 

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*