
Tengah malam itu, Ibu Rika dan keluarga sedang tertidur lelap. Saat terjadi gempa langsung sontak terbangun dan mencari anak-anaknya. Dinding bergerak, lemari terhentak-hentak, televisi terbanting pecah, atap canopi jatuh berserak. Seketika mati lampu. Gelap. Suaminya mencari kunci rumah, dan sangat susah memasukkan ujung kunci di daun pintu, sementara pintunya sendiri bergetar seiring goncangan. Bersyukur, pintunya segera bisa dibuka dan langsung keluar rumah dalam kondisi gelap bersama keluarganya.
Cerita diatas adalah satu kisah dari ribuan kisah yang dialami saudara-saudara kita di Sulawesi Barat yang baru-baru terkena bencana gempa. Tentu masih banyak lagi kisah-kisah yang barangkali lebih menghanyutkan, dikarenakan lebih parah kondisinya. Dalam kondisi yang serba mendadak, pastilah sangat mengagetkan, terlebih jika kekuatan gempa cukup besar yang mengguncang kondisi sekitar seperti yang terjadi di Majene dan sekitarnya.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,2 di Majene terjadi pada pukul 02:28:17 WITA, telah meluluhlantakkan banyak bangunan di Kabupaten Mamuju. Gedung Perkantoran, Rumah sakit, Pertokoan dan rumah-rumah penduduk banyak yang rusak parah. Begitu pula dengan warga masyarakat, banyak yang meninggal dan luka-luka.
Kondisi yang memprihatinkan ini patut menjadi bahan renungan kita. Disamping kita menyadari akan kuasa Sang Pencipta dan tak berkuasanya manusia, beberapa mitigasi bencana juga patut menjadi pengetahuan dalam menghadapi mendadaknya ujian yang datang. Berikut ini trik-trik yang baik kita pahami dan ketahui:
- Keluar Rumah ke Tempat Lapang
Ketika terjadi gempa, hal yang pertama dilakukan adalah keluar rumah/bangunan. Efek gempa biasanya merusak bangunan dengan cepat, sehingga untuk menghindari adanya runtuhan bangunan maka sebisa mungkin lari keluar menjauhi bangunan.
- Berlindung Dibawah Meja dan melindungi Kepala dengan alat
Jika tidak mampu untuk keluar rumah, maka berlindunglan dibawah meja. Hal ini untuk mengantisipasi adanya benda-benda yang berjatuhan. Juga tak lupa melindungi kepala bisa dengan bantal, papan, helm, atau dengan kedua tangan yang ditengungkupkan di kepala.
- Gunakan Tangga Darurat
Jika saat gempa posisi ada dalam gedung, hindari penggunaan lift. Karena biasanya saat gempa, listrik tiba-tiba padam. Hal ini bisa mengakibatkan lift mati secara mendadak dan membuat orang terkunci di dalam. Hal yang tepat dilakukan adalah menggunakan tangga darurat untuk menuruni lantai gedung meninggalkan secepat mungkin bangunan.
- Berhenti Berkendaraan
Apabila dalam posisi berkendara, maka segeralah meminggirkan kendaraan dengan cara berhati-hati dan mencari tempat yang lapang. Jangan berhenti dipinggir jalan yang disampingnya tebing atau lembah. Hal ini menghindari kemungkinan adanya longsoran yang terjadi ditempat tersebut.
- Mencari Daratan yang Tinggi dan menghindari Laut
Semua orang tidak bisa memastikan secara cepat tentang kemungkinan gempa susulan atau potensi tsunami yang mungkin datang. Oleh karena itu, mencari tempat yang lebih tinggi merupakan alternatif terbaik. Dalam mengantisipasi hal ini, masyarakat bisa mulai mendefinisikan (lebih dini) tempat-tempat yang tinggi dan aman untuk dituju apabila suatu saat terjadi gempa.
Kita semua tidak ada yang menghendaki terjadinya gempa. Namun pengetahuan tentang gempa dan upaya-upaya yang harus kita lakukan saat gempa, menjadi hal yang wajib kita ketahui dalam rangka mitigasi bencana dimanapun berada. (nissa)