Editor 15 Oktober 2020

Perang Azerbaijan vs Armenia yang pecah pada 27 September 2020 hingga kini masih berlangsung. Meski sempat menggelar gencatan senjata lewat mediasi Rusia beberapa waktu lalu, tentara ke dua negara terus bertukar serangan di sekitar wilayah disengketakan, Nagorno-Karabakh.

BACA JUGA : Mengenal Konsep Parenting Ala Lukmanul Hakim Part 1

Tak hanya kontak senjata prajurit di lapangan, keduanya saling gempur menggunakan senjata canggih berupa roket dan rudal.

Sejauh ini, Azerbaijan dianggap unggul dalam pertempuran karena sukses mendesak mundur pasukan separatis Nagorno-Karabakh yang didukung Armenia. Sebagaian wilayah yang diduduki selama 30 tahun, kembali dikuasai tentara Azerbaijan.

Wilayah Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan yang diakui oleh dunia. Terutama Uni Soviet, ketika menjadikan Azerbaijan dan Armenia bagian dari koloninya. Namun demikian, secara tradisional, wilayah ini dihuni oleh mayoritas etnis Armenia selama berabad-abad.

Setelah Uni Soviet runtuh, daerah ini menjadi sengketa ke dua negara. Etnik Armenia yang menghuni Nagorno-Karabakh memberontak kepada Azerbaijan dan didukung oleh militer Armenia.

Kedua negara tersebut berhadapan dalam perang mematikan memperebutkan Nagorno-Karabakh pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Meskipun mereka mengumumkan gencatan senjata pada 1994, Armenia dan Azerbaijan tidak pernah berhasil menyetujui perjanjian damai. Dan sejak itu pula, setiap waktu pertempuran skala kecil berlangsung di garis depan wilayah Nagorno-Karabakh. Pertempuran seringkali merugikan pihak Azerbaijan.

Azerbaijan Gunakan Teknologi Drone

Pada perang kali ini, keberuntungan tampak berpihak ke tentara Azerbaijan. Selama beberapa pekan ini, mereka berhasil memukul mundur pasukan pemberontak jauh ke belakang garis depan Nagorno-Karabakh.

Pasukan Azerbaijan bahkan mulai masuk jauh ke dalam wilayah Nagorno-Karabakh dengan menguasai sejumlah desa.

Secara militer, kekuatan pasukan etnik Armenia di Nagorno-Karabakh cukup kuat untuk mengimbangi Azerbaijan. Teknologi persenjataan dan peralatan militernya yang dibeli dari Rusia tak ketinggalan. Mereka memiliki tank, roket, rudal, dan jenis senjata lainnya. Terlebih, pemberontak di kawasan itu didukung secara langsung oleh Armenia.

Namun pada perang kali ini, Azerbaijan banyak menggunakan teknologi drone dalam melakukan serangan. Tampak dalam beberapa video serangan teknologi canggih itu ke beberapa situs militer Nagorno-Karabak yang disebar oleh kementerian pertahanan negara itu di media sosial.

Bayraktar TB2

Dalam perang melawan Armenia di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan disebut-sebut menggukan drone canggih buatan Turki, Bayraktar TB2.

Bayraktar TB2 adalah sistem kendaraan udara tak berawak taktis (MALE) ketinggian menengah dan jarak jauh (MALE) yang diproduksi oleh Baykar Makina, untuk Angkatan Bersenjata Turki.

UAV taktis Bayraktar dikembangkan oleh Kale Baykar JV, perusahaan patungan Baykar Makina dan Kale Group. UAV adalah platform yang ideal untuk melakukan misi pengintaian dan intelijen.

Pengembangan fase pertama dari prototipe Bayraktar Block A dimulai pada tahun 2007 dan penerbangan pertama dilakukan pada bulan Juni 2009. Kontrak untuk pengembangan fase dua dan produksi serial ditandatangani antara Undersecretariat for Defense Industries (SSM) dan Kale-Baykar JV pada bulan Desember 2011.

Fase kedua yang melibatkan pengembangan dan produksi serial Bayraktar Block B (TB2) dimulai pada Januari 2012. Bayraktar TB2 menyelesaikan penerbangan pertamanya pada April 2014. Tes penerimaan pertama UAV dilakukan pada November 2014 dan enam UAV dikirim ke Angkatan Darat Turki pada 2014.

Gelombang kedua dari enam UAV Bayraktar TB2 asli telah diserahkan ke Angkatan Darat Turki pada bulan Juni 2015.

Pada perang Suriah dan Libya, drone ini juga telah menunjukkan kecanggihan dan presisi serangannya dalam menghancurkan situs militer musuh. Karena perannya dalam sejumlah medan pertempuran.

dikutip dari :

https://www.army-technology.com/projects/bayraktar-tb2-tactical-uav/

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*