Editor 26 Februari 2021
  • Tausiyah Jum’at

Oleh : Ustad Iwan Setyawan ‍, Lc‏

Hari ini kita telah sampai pada hari ke-14 dari Bulan Rajab 1442H. Para Ulama menurut Ibnu Rajab _(Lathaiful Ma’arif:_ 112-121) menjadikannya sebagai gerbang menuju bulan-bulan yang mulia dan penuh berkah, yakni Sya’ban dan puncaknya adalah Ramadhan Al-Karim. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, apabila telah sampai pada bulan Rajab, Rasulullah SAW berdoa:

اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

_”Ya Allah berkahi-Lah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan-Lah (umur) kami pada bulan Ramadhan.”_ (HR Baihaqi 3534, Thabrani 3939, Al-Bazzar 6496)

Hadits ini menjadi dalil dianjurkannya berdoa agar umur seseorang dipanjangkan sampai pada waktu yang mulia. Hal itu supaya ia dapat melaksanakan amal-amal shalih pada waktu tersebut, disamping sebaik-baik manusia di antaranya adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dan, waktu paling mulia yang diminta dalam hadits ini adalah Bulan Ramadhan.

Abu Bakar Al-Warraq mengumpamakan bulan Rajab itu seperti angin yang menerbangkan awan bernama Sya’ban, lalu menjatuhkan butir-butir hujan bernama Ramadhan.

Perumpamaan yang lain mengibaratkan bulan Rajab sebagai waktu menanam benih, Sya’ban waktu menyirami, dan Ramadhan waktu untuk memanen.

Syaikh Shalih Al-Munajid memberikan perumpamaan yang lain: Rajab bulan _‘ibadah,_ Sya’ban bulan _zahadah_ (zuhud meninggalkan kenikmaatan duia), dan Ramadhan bulan _ziyadah_ (memuncaknya ibadah dan zahadah).

Aneka Perumpamaan tersebut menegaskan bahwa Bulan Rajab adalah bulan untuk ‘pemanasan’, Sya’ban bulan ‘uji coba’, dan Ramadhan adalah bulan untuk ‘berlomba’ dalam ibadah, amal shalih, dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Bulan Rajab termasuk bulan haram selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dimana amal keburukan dan maksiat akan dilipatgandakan dosanya. _(Tafsir Ibnu Katsir:_ 4/148) Bagi siapa yang mengetahuinya, ia akan semakin kuat menahan diri dari dan takut berbuat maksiat, lalu menggantinya dengan memperbanyak taubat dan amal shalih, berharap mendapat pahala yang berlipat pula.

Maka terdapat perumpamaan lain: Bulan Rajab bulan taubat, Sya’ban bulan mahabbah, dan Ramadhan bulan qurbah.

Seseorang yang mengetahui ke’haram’an bulan Rajab akan segera taubat, lalu membangun kecintaan _(mahabbah)_ kepada Rabb-nya pada bulan Sya’ban setelah ia menyatakan penyesalan dan bersih dari segala dosa pada Rabb-nya, hingga ia benar-benar mendekatkan diri _(qurbah)_ pada Rabb-nya pada bulan yang paling mulia, Ramadhan.

_Allahu A’lam_

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*