
Celebesupdate.com-Angka Kematian akibat COVID-19 di Jateng kembali cetak rekor kematian terbanyak. Ada 440 kematian per hari pada jumat 6 Agustus 2021, angka kematian kumulatif juga terbanyak ke 2 nasional dengan 21.853 kasus setelah Jatim.
Melihat hal ini Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jateng Riyono meminta kepada Gubernur Ganjar Pranowo untuk fokus merumuskan kebijakan dan strategi untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 di Jawa Tengah.
“Pak Ganjar tolong fokus buat strategi dan kebijakan untuk tekan angka kematian (akibat COVID-19), sementara ini gak usah keliling lihat vaksinasi. Perkara itu cukup ditangani oleh para nakes” Tegasnya.
Penanganan COVID-19 di Jateng dalam satu bulan terakhir cukup mengkhawatirkan, mulai dari kekurangan tabung oksigen, bahkan di Pekalongan sempat didapati tabung seharga 6,8 juta per meter kubik.
Kemudian lonjakan kasus positif juga semakin banyak di kabupaten kota. Bahkan di PPKM yang ke tiga kalinya ada 20 lebih kabupaten kota yang masuk level 4, artinya kasus masih tinggi dan perlu pembatasan kegiatan masyarakat.
Menurut Riyono kasus COVID-19 di Jateng mendapatkan perhatian WHO karena di Jawa hanya Jateng yang penanganan COVID-19 seolah stagnan dibandingkan provinsi Jabar,Jatim juga Jakarta mulai yang kasusnya mulai melandai.
“Bahkan serapan anggaran penanganan korona dikatakan oleh Pusat sangat rendah, sampai Ketua DPRD Jateng menyatakan laporan penanganan COVID-19 dari sisi anggaran dan administrasi buruk, harusnya Pak Ganjar fokus saja ke sektor Kesehatan sampai kasusnya menurun” tambah Riyono.
FPKS mengusulkan agar Ganjar memastikan ketersediaan vaksin yang khusus dialokasikan dari Pusat untuk Jateng, agar dapat segera dilakukan percepatan vaksinasi. Iibatkan semua anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten agar semakin banyak rakyat yang terjangkau vaksinasi. Selain itu juga pekan lalu PKS mengusulkan adanya pemerataan faskes serta obat – obatan agar mudah di jangkau oleh rakyat.
“Sekali lagi PKS menyarankan agar Pak Ganjar fokus pencegahan kematian dengan mempercepat vaksinansi, kalau perlu ke Jakarta bertemu Presiden untuk mendapatkan alokasi lebih banyak dosis vaksin” tutupnya.(*)