Editor 8 Mei 2025

Kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi adalah pekerjaan utama pemerintah yang tak pernah tuntas, sejak dulu hingga saat ini.

Dalam beberapa tahun ini, Indonesia bahkan masih dikategorikan salah satu negara berpenduduk miskin yang besar. Bank Dunia dengan standar pendapatan negara maju menghitung kemiskinan di Indonesia sebesar 60, 3 persen, setara 171,8 juta jiwa.

Data ini berbeda dengan BPS. Dengan standar pendapatan dan pengeluaran domestik, BPS hanya menghitung 8,57 persen atau setara 24,06 juta jiwa.

Relevan dengan data tersebut, Anggota DPR yang juga duduk di kursi MPR RI, Meity Rahmatia dalam sosialisasi aspirasi masyarakat di Gowa, Kamis (8/05/2025), mengampanyekan pembangunan ekonomi yang adil dan berbasis kerakyatan.

Terlepas dari perbedaannya,  Meity menganggap data bank dunia dan BPS  sama-sama menunjukkan realitas ekonomi rakyat yang perlu dibangun dengan adil dan merata.

“Ekonomi kerakyatan yang berkeadilan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, mengutamakan rakyat,” ungkapnya.

Selain itu jelas Meity, seluruh masyarakat tanpa mengenal latar sosial, etnik, agama, dan sebagainya, dapat mengakses sumber daya ekonomi.

“Sumber daya ekonomi dapat berupa modal, perizinan, pendampingan, bantuan pemerintah dan lain-lain terkait kemudahan dalam membangun usaha,” terangnya.

Relevan dengan itu, anggota Fraksi Partai Keadilan sejahtera tersebut mengajak masyakat Gowa, berinisiatif dan inovatif membangun usaha. “Kita mulai dari usaha mikro, kecil dan menengah dengan melihat potensi di daerah kita masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu, Herawati RYTI, inisiatif Yoga Healing Sulsel yang turut sebagai pembicara dalam kegiatan ini mengajak komunitas Yoga menjadi bagian dari pembangunan ekonomi kerakyatan berkeadilan.

“Yoga merupakan salah satu jenis olah raga rekreasi dan bisa dikembangkan secara ekonomis dengan membuka sanggar-sanggar Yoga. Dan dengan adanya pengembangan Yoga yaitu Yoga healing memungkinkan menjadi salah satu alternatif untuk terapi penyakit dalam dan merawat kesehatan.”

“Sehingga semakin banyak orang membutuhkan maka pengembangan jenis usaha untuk penguatan ekonomi di sektor ini sangat menjanjikan,” paparnya dengan panjang lebar.

Usai dialogi, Meity tak langsung tinggalkan acara. Ia menyempatkan menerima masukan dari peserta yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dan tokoh masyarakat setempat.

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*