
“Kita harus melakukan yang terbaik dimanapun tempat dan posisi kita”
Celebesupdate.com, Makassar. Begitu kalimat pembuka Andika Fajar, peneliti utama di kementerian riset, teknologi dan pendidikan tinggi yang menjadi narasumber dalam fokus discussion group (FGD) komunitas penggerak perubahan dan transformasi Aparat Sipil Negara (ASN) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang digelar, Minggu (11/12/2022).
Andika yang merupakan jebolan pendidikan doktoral salah satu universitas ternama di Jepang memaparkan materi manajemen talenta ASN dalam upaya meningkatkan kapasitas, kompentensi dan kinerja ASN yang digagas oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara.

“Hakikatnya, keberadaan kita sebagai ASN mesti dipahami sebagai takdir dari Tuhan yang harus dimanfaatkan secara baik dengan melakukan yang terbaik dalam rangka melayani negara dan masyarakat”, pungkasnya dalam membuka materi manajemen talenta ASN yang diikuti ratusan ASN dari berbagai latar bidang di Sulsel.
Mungkin maksud Andika serupa pepatah, hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Bahwa, seorang ASN yang berusaha semaksimal mungkin dalam bekerja dan meningkatkan kapasitas, dengan sendirinya akan berdampak pada capaian kerja dan karirnya.
Selanjutnya, peneliti yang sebelumnya dikenal telah menduduki sejumlah jabatan penting pada lembaga-lembaga dibawah Kemenristekdikti tersebut, mengulas manajemen talenta ASN.
Program ini sebagai upaya pemerintah dalam mendorong ASN profesional demi peningkatan kualitas bidang pelayanan publik. Mengawali pemaparannya pada materi tersebut, Andika menunjukkan data posisi Indonesia dalam global talent competitiveness index 2020. Indonesia menduduki peringkat 65 dari 132 negara.

Selanjutnya, ia juga menyajikan index atau tingkat kualitas sistem merit dalam lembaga pemerintahan di Indonesia, dari tingkat kementerian, lembaga pemerintah non kementerian (LPNK), pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten. Secara umum, pada tingkat kementerian dan LPNK, kualitas sistem merit cenderung baik, sedangkan pada tingkat daerah, baik propinsi maupun kabupaten dan kota dianggap masih kurang baik.

Secara umum, pemerintah saat ini memang menjadikan dua faktor, yaitu manajemen talenta ASN dan sistem merit sebagai panglima dalam pembentukan ASN yang bermutu dan profesional. Dan, index profesional ASN ini ditakar berdasarkan kriteria; kualifikasi, kompetensi, kinerja dan disiplin.
Tujuan Manajemen Talenta ASN
Berdasarkan uraian Andika dalam FGD bertema, menjaring dan mengembangkan talent unggul menuju “ready now”, manajemen talenta ASN memiliki tujuan sebagai berikut :
- Meningkatkan pencapaian tujuan strategis pembangunan nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
- Menemukan dan mempersiapkan talenta terbaik untuk mengisi posisi kunci dan urusan inti organisasi.
- Peningkatan profesionalitas jabatan, kompetensi dan kinerja, serta kejelasan dan kepastian karir talenta.
- Mewujudkan rencana suksesi yang objektif, terencana, terbuka, tepat waktu dan akuntabel.
- Memastikan tersedianya pasokan talenta berdasarkan tujuan strategis, misi dan visi organisasi.
- Menyeimbangkan antara pengembangan karir ASN dan kebutuhan instansi.
Sementara itu, manajemen talenta ASN memiliki prinsip ; tepat waktu, terbuka, terencana, objektif, akuntabel, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, nepotisme dan kolusi.
Tantangan Manajemen Talent ASN
“Tantangan terberat dalam manajemen talenta ASN adalah faktor politis. Di berbagai lembaga pemerintahan, terutama pada tingkat daerah, intervensi politik memang masih kuat dalam tata kelola ASN sehingga mempengaruhi tingkat kompentensi dalam penentuan jenjang karir ASN”, jelas Andika.
Namun demikian, Andika tetap optimis bahwa manajemen talenta ASN memiliki pengaruh besar dalam pembentukan sistem manajemen ASN ke depannya sehingga setiap ASN harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya.
Merencanakan ASN Sukses
“Sukses adalah ketika kamu melakukan hal yang menyenangkan dalam hidupmu, begitu defenisi sukses menurut Elon Mask, salah satu orang terkaya di dunia saat ini”, ungkap Coach Harun.
Dalam FGD yang berlangsung sehari ini, selain Andika Fajar dari lembaga kementerian, sejumlah tokoh yang telah lama mengabdi dan berpengalaman sebagai ASN, serta memiliki jenjang karir yang cukup baik dihadirkan sebagai pembicara. Coach Harun diantaranya. Iaenior di BPKP Sulsel saat ini. Sebagai ASN di BPKP, ia telah menjalankan tugas di berbagai wilayah di Indonesia.
Sosok yang telah meraih gelar doktor di bidang konomi tersebut mengungkap, bahwa untuk sukses seorang ASN perlu memperhatikan beberapa hal.

“Untuk sukses, seorang ASN mesti memiliki tujuan dan cita-cita dalam menjalankan profesinya. Termasuk bercita-cita memiliki jabatan tinggi di lembaganya.”
“Banyak membaca kisah-kisah orang sukses, dan menduplikasinya bila perlu. Termasuk membaca kisah para sahabat Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam, yang hidupnya sukses dunia dan akhirat.”
“Fokus untuk mengembangkan diri di usia berapa? Misal, 40-50 adalah waktu untuk merintis dan memiliki usaha yang menguntungkan. Usia 51, sudah saatnya mewariskan usaha dan nilai-nilai kepada generasi berikutnya.”
“Belajar dan belajar. Berpikir positif. Jujur pada diri sendiri. Kalau hidup harus sesuai dengan kemampuan. Percaya diri dan tahu diri.”
“Memiliki mentor atau pembina. Kehadiran kita harus memberi manfaat bagi orang-orang di sekitar kita, atau di kantor kita. Jangan sering membuat pimpinan “kesel”. Jangan hanya mengandalkan kepintaran. Itu tidak cukup! Pada penjabat tingkat eselon biasa banyak membutuhkan suasana santai sehingga keterampilan dalam masalah entertaint sangat diperlukan.”
“Mendedikasikan diri pada orang tua. Gaji pertama misal, 100 persen diberikan untuk orang tua. Buat kejutan-kejutan yang dapat membahagiakan orang tua.”
Dan, terakhir adalah selalu berdoa dan bertawakkal. Kata Sayyidina Ali Ra. Kalau doa kita diterima Allah SWT maka perbanyak istighfar, karena itu keinginan-keinginan kita kita yang dikabulkan olehNya”, jelas Coach Harun berpanjang lebar. Semoga(*)