Editor 13 November 2020

Celebesupdate.com-Setelah berperang selama berminggu-minggu, Armenia dan Azerbaijan menyepakati perjanjian gencatan senjata total yang dimediasi Rusia pada Selasa (10/11/2020).

Hal ini ditegaskan kedua pihak dan Presiden Vladimir Putin sebagai penengah. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan melalui video di laman media sosialnya mengumumkan, telah menandatangani gencatan senjata dengan Azerbaijan dan Rusia di Nagorno-Karabakh. “Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia,”terangnya.

“Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat. Saya memutuskan ini setelah menganalisis secara mendalam situasi yang dihadapi militer”, ungkapnya.

Meski tak merinci kondisi militernya di lapangan, sejumlah media melaporkan, pasukan Azerbaijan memperoleh keuntungan di lapangan. Mereka sukses memukul mundur pasukan separatis Nagorno-Karabakh yang dibantu Armenia dan merebut kembali 20 persen lebih wilayahnya yang diduduki Armenia di Nagorno-Karabakh.

Terakhir, tentara Azerbaijan berhasil menguasai kota strategis di ketinggian, Susa. Kota ini merupakan penghubung utama antara Nagorno-Karabakh dengan Armenia.

Selama beberapa pekan pertempuran, Pasukan Azerbaijan berada di atas angin dengan dukungan serangan drone dari udara. Rudal-rudal yang ditembakkan melalui drone merontokkan persenjataan berat seperti rudal, tank, radar dan senjata anti pesawat milik Armenia.

Presiden Azerbaijan Anggap Armenia Menyerah

Presiden Azerbaijan menggambarkan kesepakatan yang dicapai Selasa pagi untuk menghentikan pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh sebagai kekalahan Armenia.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Ilham Aliyev mengumumkan berakhirnya konflik Karabakh antara Baku dan Yerevan dengan perjanjian baru.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penandatanganan kesepakatan oleh Azerbaijan dan Armenia pada hari sebelumnya.

Aliyev mengatakan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani perjanjian karena “tangan besi” Baku, bukan atas keinginan Yerevan sendiri.

Dia mengatakan pembebasan sekitar 300 permukiman sejak 27 September di wilayah itu telah melemahkan tentara Armenia.

Aliyev mengatakan Distrik Agdam akan dikirim ke Baku pada 20 November sementara Kalbajar akan dikembalikan pada 15 November dan Lachin pada 1 Desember.

Presiden Azerbaijan mengatakan Rusia akan mengerahkan 1.960 tentara dan 90 kendaraan lapis baja pasukan penjaga perdamaiannya di jalur kontak Nagorno-Karabakh dan di Koridor Lachin.

Dia juga mengumumkan misi penjaga perdamaian bersama Turki dan Rusia di Karabakh.

Hubungan antara dua bekas republik Soviet atas Karabakh Hulu tetap tegang sejak 1991, tetapi bentrokan baru terjadi pada 27 September.

Sejak itu, Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Secara total, sekitar 20% wilayah Azerbaijan telah diduduki secara ilegal selama hampir tiga dekade.

Rakyat Azerbaijan Rayakan Kemenangan

Warga Azerbaijan merayakan penandatanganan kesepakatan Selasa pagi yang mengakhiri konflik berkepanjangan atas Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh.

Mereka turun ke jalan setelah Presiden Ilham Aliyev menggambarkan kesepakatan yang dicapai untuk menghentikan pertempuran di wilayah tersebut sebagai kekalahan Armenia.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Aliyev mengatakan Distrik Agdam akan dikirim ke Baku pada 20 November sementara Kalbajar akan dikembalikan pada 15 November dan Lachin pada 1 Desember.

Ibukota Baku adalah tempat perayaan yang antusias meskipun masih pagi, dengan ribuan orang membawa bendera Azerbaijan dan Turki.

Beberapa orang Azerbaijan menari di jalan-jalan sementara yang lain merayakan dengan iring-iringan mobil.

Beberapa berteriak karena bahagia dan yang lainnya menyanyikan lagu dan lagu kebangsaan.

Di Ganja, kota terbesar kedua di negara, orang juga merayakannya.

Tolak Gencatan Senjata, Rakyat Armenia Serang Parlemennya

Protes terhadap keputusan PM Armenia, rakyat Armenia berunjuk rasa. Mereka berkumpul di depan gedung pemerintah di ibu kota Yerevan, memecahkan jendela dan meneriakkan slogan-slogan menentang Pashinyan.

Beberapa dari mereka memasuki kantornya dan meminta dia untuk mengundurkan diri. Selain menyerang kantor dan rumah Pashinyan, demostran juga menyerang parlemen Armenia.

Pada demonstran ini beranggapan, keputusan Pashinyan bisa ditafsirkan sebagai bentuk kekalahan atas perang di Nagorno-Karabakh.

Kesepakatan damai antara Armenia dan Azerbaijan yang ditengahi Rusia pada dasarnya menguntungkan Azerbaijan. Sebagian besar wilayah yang diduduki selama beberapa puluh tahun tersebut akhirnya dikembalikan dalam perjanjian. Untuk menjaga keamanan di wilayah konflik, ke dua pihak menyetujui penempatan ribuan pasukan penjaga perdamaian Rusia.

Laman Terkait : https://www.aa.com.tr/en/azerbaijan-front-line/azerbaijan-describes-deal-as-defeat-of-armenia/2037978

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*