Editor 3 November 2020

Makassar-Celebesupdate.com– Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu fungsi Tridharma perguruan tinggi yang difokuskan untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kegiatan ini, setiap insan akademis dituntut berperan langsung melalui program-program inovatif berupa aktivitas mengajar dan kegiatan sosial. Kegiatan ini tak selalu harus sejalan pengembangan disiplin ilmu di program studi.

Sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen dalam menegakkan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi, Program Studi Ilmu Politik Universitas Teknologi Sulawesi, menggiatkan kegiatan pengabdian ini. Salah satu kegiatannya di awal November tahun 2020 adalah Literasi dan Pelatihan Produksi Siaran Audio Visual bagi anak muda di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

Bertempat di Aula Kantor Kelurahan Bira, Prodi Politik UTS bekerjasama LKM Bira, Kotaku dan Kelurahan Bira mengadakan literasi media baru dan pelatihan videografi selama dua hari, Selasa hingga Rabu (3-4/11/2020).

Prodi Ilmu Politik UTS termasuk baru di Kota Makassar namun diisi oleh sumber daya pengajar yang tidak hanya memiliki soft skill yang baik. Prodi Politik juga memiliki dosen dengan hard skill yang lengkap.

“Secara kebetulan sumber daya dosen kami di Prodi Ilmu Politik UTS berlatar praktisi dan profesional. Khususnya di media dan pemberdayaan masyarakat kota, marginal dan pedesaan”.

“Sebab itu, kami bisa melakukan pengabdian masyarakat pada bidang-bidang tertentu sesuai latar profesi dari dosen. Seperti kegiatan kali ini, kami memiliki dosen yang kebetulan juga sebagai produser di salah satu stasiun televisi,” terang Dr. Agustiar yang mewakili Prodi Politik di depan peserta pada pembukaan acara.

Selain Agustiar, sekertaris Prodi Politik UTS, Sartika Widiyanti, M.Si, juga hadir dalam acara ini. Ia berharap, Prodi Ilmu Politik kegiatan pengabdian ini dapat berkelanjutan, UTS dan masyarakat Makassar bisa bersinergi dalam berbagai kegiatan pemberdayaan. “Semoga kami bisa selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi secara positif”, terangnya.

Sementara itu, Koordinator Kotaku Makassar, menilai kegiatan yang bertema, ” Peran Media dalam Pemberdayaan Masyarakat” sangat positif bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat perkotaan. Teknologi media dapat memudahkan dalam memotret dan mempromosikan berbagai kegiatan atau karya dari masyarakat.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap, setiap peserta nanti bisa mengaplikasikan dengan membuat karya berupa tulisan dan video tentang kegiatan pemberdayaan yang berlangsung di tengah-tengah mereka”, jelasnya.

Hal sama juga disampaikan oleh Muhammad Kasim, Lurah Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Menurutnya, kemajuan teknologi komunikasi saat ini, menuntut setiap masyarakat untuk menyesuaikan diri. “Karena itu, literasi dan pelatihan ini penting untuk memberikan pengetahuan dasar tentang media bagi anak-anak muda”, ungkapnya.

Selain Tiar, Direktur Kotaku Makassar dan Lurah Bira, turut memberikan sambutan dalam acara ini, koordinator LKM Bira.

Platform Media Baru dan Pengaruh Media Siaran

Hadirnya platform media baru yang didukung teknologi digital dan daring membawa perubahan besar dalam sirkulasi informasi publik. Saat ini, jangkauan informasi melalui media penyiaran berlangsung dalam skala lebih luas dan memiliki pengaruh atau dampak yang lebih kuat.

Di sektor ekonomi kreatif misalnya, kita bisa menyaksikan bagaimana media daring sangat berperan menghidupkan transaksi jual beli berbagai produk melalui online. Diantara yang banyak digunakan dalam platform tersebut adalah media siaran di youtube, facebook dan instagram.

“Saya akan mengarahkan output pelatihan ini pada kemampuan memproduksi isi siaran oleh peserta. Baik produksi siaran di media konvensional seperti televisi maupun isi siaran pada platform media baru seperti youtube dan lain-lain”, ulas, Abdul Chalid saat memulai materinya dalam pelatihan yang dihadiri kurang lebih 30 peserta ini.

Dosen Ilmu Politik UTS itu menambahkan bahwa kemampuan ini diperlukan di era sekarang agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen atas isi siaran.

“Dengan penggunaan teknologi smartphone yang hampir merata di tengah masyarakat, nyaris tak ada lagi yang tidak diterpa informasi. Dan, sebaliknya, siapapun juga bisa menjadi produsen konten”.

“Nah, dalam pemberdayaan, hal ini menjadi lebih penting lagi. Terutama dalam menyokong publikasi dan penyebarluasan agenda-agenda pemberdayaan kita di tengah-tengah masyarakat”, pungkasnya.(red)

(red)

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*