
Junta militer mengambil alih pemerintahan setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu. Sekelompok oposisi memprotes hasil Pemilu dan menganggapnya sarat dengan kecurangan. Militer pun menjadikan alasan tersebut untuk menangkap Suu Kyi dan pemimpin partai politik LND.
Kekuasaan di Myanmar kini berada di pundak panglima tertinggi militer, Jenderal Min Aung Hlaing. Ia memiliki pengaruh politik signifikan karena berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw, yaitu eksistensi politik militer Myanmar meskipun saat negara itu dalam transisi menuju demokrasi.
Sampai saat ini di tengah protes ribuan rakyat Miyanmar Min Aung Hlaing berusaha mempertahankan kudeta. Ia berjanji akan menggelar pemilihan umum yang lebih adil setelah masa darurat berakhir.