Annisa 30 November 2020

Para pemimpin mesti memiliki disiplin dan akuntabilitas untuk membimbing dan mengarahkan para anggota tim agar berperilaku efektif untuk mencapai target-target organisasi.

Membiarkan perilaku anggota tim apa adanya dalam situasi yang penuh tantangan saat ini dapat mengarah pada perilaku tidak efektif dari anggota tim.

Dunamis, satu konsultan budaya organisasi, menawarkan pemberian “motivasi” dan peningkatan “kemampuan” anggota tim untuk meningkatkan perilaku efektif ini. Motivasi lebih bersifat dorongan kejiwaan yang positif, adapun kemampuan terkait skills atau pengetahuan yang diperlukan untuk berperilaku efektif.

Kedua aspek motivasi dan kemampuan mesti ditingkatkan pada tiga dimensi: personal, sosial, dan struktural.


Kita ambil contoh kasus menggunakan pakaian APD bagi pekerja sebuah perusahaan konstruksi.

Terkait motivasi, secara personal mesti dibangun passion atau rasa senang. Ini dapat dilakukan dengan memberikan wawasan pentingnya keselamatan kerja. Sharing dari seorang pekerja yang mengalami musibah kecelakaan kerja akan menjadi pelajaran berharga bagi yang lain.

Secara sosial, dibangun keterampilan untuk mengingatkan rekan kerja yang tidak menggunakan APD. Sesi-sesi role play akan bermanfaat. Dan secara struktural adanya reward bagi pekerja yang berdisiplin berAPD misalnya akan dapat mendorong pekerja.

Terkait kemampuan, secara personal memberikan bekal agar pekerja yakin dapat melakukannya. Secara sosial terbangun budaya saling menolong, serta secara struktural disediakan alat bantu dan panduan untuk memudahkan penggunaan APD.

***

Saya melihat pelaksanaan manajemen ASN mesti diperkuat budaya organisasi serta kepemimpinan yang smart dalam kompetensi manajerial dan sosial kultural. Atau dalam pembekalan dari Dunamis, terkait dimensi sosial dan struktural. Penguatan ini mesti terus dilatih melalui serangkaian kegiatan pelatihan yang baik dan sistematis.

Manajemen ASN bukan melulu aturan dan prosedur yang kering dan kaku. Mengelola manusia memerlukan sentuhan kejiwaan, lingkungan sosial, dan juga kepemimpinan yang mengayomi.

Untuk itu para perumus kebijakan seputar manajemen ASN dan para pengelola SDM di lingkungan pemerintahan perlu terus belajar tentang perilaku organisasi (behavioural aspects of organisation).

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.

AJM #DeputiSDMAparatur

Foto: capture dari salah satu slide yang disampaikan pada seri Dunamis Solution Overview Zoom Meeting yang saya ikuti.

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*