
Oleh : Adi Junjungan Mustafa
Pagi tadi ba’da shubuh diajak diskusi oleh Mas A Fanar Syukri dan Kang Dudi Hidayat dari DKM Baitul Hikmah – LIPI. Temanya seputar manajemen talenta dipandang dari al-Quran dan sains.
Saya sampaikan beberapa keywords dalam manajemen talenta yang isyaratnya dapat ditangkap dari ayat-ayat al-Quran antara lain sbb:
– kompetensi manajerial dan teknis (QS Yusuf:54-56)
– tuntutan kinerja tinggi (QS al Mulk:2)
– keutamaan adab dan ilmu (QS al Mujadilah:11)
– manajemen kinerja dan akuntabilitas (QS at Taubah:105)
– kekuatan nilai, motivasi, dan seleksi (QS al Baqarah:249)
Tentu tidak ada aturan tentang manajemen talenta dalam al Quran. Al Quran memberikan isyarat-isyarat yang mesti dielaborasi oleh manusia yang telah dikaruniai fakultas/kemampuan berpikir.
Selanjutnya saya sampaikan sekilas tentang perkembangan manajemen SDM pada stage talent management dan faktor-faktor pendorong suksesnya, antara lain:
– pemimpinan yang smart dan tulus ikhlas melahirkan pemimpin baru;
– mapping dan seleksi talenta yang ketat tapi alami;
– organisasi yang membanggakan dan bervisi besar;
– tim yang solid, dinamis, sinergis, dan kolaboratif;
– kekuatan nilai yang menjadi landasan – sukses dunia dan akhirat.
Kang Dudi ketika menanggapi pemaparan saya mengangkat tentang dynamic governance dari kasus Singapura yang berbasis thinking ahead, thinking again, dan thinking across.
Kapabilitas berpikir tersebut yang melahirkan adaptive policy dan menggerakan dynamic governance. Modal utama kemampuan berpikir tersebut adalah adanya able people dan agile processes (silakan dilihat gambar). Nah, manajemen talenta berkontribusi untuk membangun able people.
Pertanyaannya, bagaimana menjadikan keberagamaan dan keislaman sebagai modal untuk sukses membangun talenta dan negara? Kami sepakat diperlukan internalisasi nilai-nilai keislaman secara utuh. Sejatinya misi berislam adalah sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Talenta kita maknai sebagai orang-orang yang paling memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.
***
Sesi dialog sekitar 90 menit pagi ini sangat mengesankan. Obrolan dengan Mas Fanar dan Kang Dudi juga rasanya masih harus berlanjut. Para peserta juga antusias menyampaikan pertanyaan dan tanggapan.
Semoga menjadi sesi berbagi pengetahuan yang bermanfaat.