Annisa 14 Oktober 2020

Siapa sih muslimah yang tidak mau menjadi wanita salehah. Semua tentu bercita-cita menjadi sebaik-baik wanita, yaitu wanita salehah. Bahkan wanita salehah itu sebaik-baik perhiasan dunia lho. Begitu pula bagi muslimah yang sudah jadi seorang ibu, apalagi sudah punya anak bujang juga, tentu mau dong kalau memiliki mantu yang salehah. Iya kan?


Bicara soal wanita salehah, apa sih artinya? Nah, agar lebih paham bagaimana sebenarnya profil wanita salehah, kita bisa mengenalinya melalui uraian tentang ekspresi ketaatannya berikut ini:

Pertama, Qiyaaman. Seorang muslimah salehah adalah muslimah yang selalu ingat kepada Allah pada waktu ia berdiri. Maksudnya, saat tengah berada dalam puncak kesuksesan, memiliki kejayaan, kesehatan dan kelapangan lainnya, tidak lantas membuat kita lupa akan Allah Sang Maha Pemberi. Karena sesungguhnya kesuksesan kita adalah karunia-Nya sekaligus juga ujian.

Kita tetap bersyukur dan bertambah taat kepada Allah. Ingat lho dengan hadits, “Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara. Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah..” (HR. Tirmidzi).

Intinya, jangan sampai kita ingat pada Allah hanya pada saat susah dan lemah, dan ketika sukses lantas lupa begitu saja.

Kedua, Qu’uudan, yaitu seorang muslimah selalu ingat Allah di saat duduk. Maksudnya adalah pada saat dalam kondisi pertengahan, tidak lebih dan tidak kurang, kita tetap hidup bersahaja dan ingat selalu Allah. Kita tetap qana’ah, merasa cukup atas pemberian Allah.

Tetap berlapang dada dengan rizki Allah, dan selalu berusaha istiqomah. Namun hal ini bukan berarti kita tidak boleh punya mimpi. Kita tetap harus bermimpi menjadi orang yang kaya hati, kaya jiwa dan kaya harta. Menjadi orang yang paling bermanfaat untuk orang lain.

Ketiga, Wa’ala junuubihim. Inilah kondisi saat seorang muslimah dalam keadaan berbaring. Saat lemah tak berdaya. Saat berada dalam kesempitan. Dalam kondisi demikian pun tetap harus ingat kepada Allah. Tidak ada daya upaya dan kekuatan tanpa pertolongan Allah.

Yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan keluar bagi kita yang bertakwa. Tetaplah bersabar. Berusahalah keras dengan sepenuh keyakinan agar kita mampu mengolah kelemahan menjadi kekuatan, dan tantangan menjadi peluang kebaikan. Demikian ya, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi sahabat muslimah semua.

*Ditulis oleh Wulansari


Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*