Editor 18 Desember 2020

Sulawesi Selatan, Celebesupdate.com- Memasuki musim penghujan di awal desember ini,  warga di Kota Makassar dan beberapa daerah sekitarnya, kembali diliputi rasa cemas.

Mereka was-was daerah mereka kembali dilanda banjir seperti yang terjadi di musim penghujan tahun-tahun sebelumnya.

Rasa cemas ini mereka curahkan melalui pesan-pesan di media sosial, seperti di dinding facebook dan grup-grup whatsapp mereka.

Dari pantauan Celebesupdate.com pada Jumat, 18/12/2020 di beberapa grup whatsapp, mereka yang cemas, umumnya yang tinggal di wilayah-wilayah yang memang sering menjadi langganan banjir tahunan.

Di Kota Makassar, daerah rawan tersebut terletak di sebagian kawasan Antang, Kecamatan Manggala, sebagian kawasan Perumahan BTP, Kecamatan Tamalanrea, Perumahan Kodam III di Paccerakkang, Biringkanaya dan beberapa titik lainnya.

Firmansyah, seorang pekerja media yang tinggal tak jauh dari waduk Borong di kawasan Antang memberi kabar ke rekan-rekannya di salah satu grup, “Waspada, air waduk  sudah full,” tulisnya.

Tak ketinggalan info, rekan kantor Firman, Syamsul Timen, memposting poto yang hanya disertai keterangan, perumahan Kodam III. Tampak di gambar, air sudah menggenangi jalan perumahan setinggi betis orang dewasa.

Menimpali kabar Timen,  rekannya lain di grup, Abol mengirim emoticon menangis dan meringis,” Kondisinya jauh ini kakak Timen, di kompleks-ku sejak tadi malam sudah tergenang”, tulisnya.

Abol tinggal di salah satu perumahan di kawasan Patalassang, Gowa. Lokasinya tak jauh dari salah satu anak sungai yang mengalir ke sungai besar di Makassar, sungai Tallo.

Foto Kondisi Genangan Air di Perumahan Zarindah Patalassang, Gowa, Jumat/12/2020 dikirim Abol di Salah Satu Grup WA

 

Menurut Abol, sungai ini meluap sejak semalam. “Hujan yang mengguyur selama dua hari berturut-turut memiliki dampak besar, bisa dibayangkan,  kalau waktunya lebih dari dua hari,” jelasnya yang diikuti ketikan harapan agar hal itu tidak terjadi.

Di grup Whatsapp lain, banjir juga menjadi tema perbincangan. Munawar, warga BTP yang kerap menyalurkan bantuan ke Perumahan Kodam III di musim banjir, juga mengirim poto.

“Masya Allah, rakit bantuannya tahun lalu masih ada. Siap siaga teman-teman”, tulisnya .

Tahun 2018, Munawar mengungkapkan, mereka terjun ke sejumlah lokasi banjir di Kota Makassar. Salah satunya di Perumahan Kodam III.

Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah wilayah di Kota Makassar kerap dilanda banjir. Dari penelusuran digital Celebesupdate.com, banjir yang terjadi umumnya berlangsung antara bulan Desember hingga bulan Januari.

Terparah, antara Desember 2018 hingga Januari 2019 lalu. Beberapa wilayah Makassar  yang menjadi langganan banjir benar-benar tenggelam. Ribuan rumah terdampak. Warga juga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat aman.

Banjir 2019 terjadi serentak di beberapa kabupaten dan kota Sulawesi Selatan. Sungai Jeneberang yang berlokasi di Kabupaten Gowa meluap. Dampaknya menyeberang ke Makassar dan Kabupaten Maros.

BMKG Ingatkan Perkembangan Musim Hujan 2020/2021

Melalui lamannya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada 8 Desember 2020 telah mengeluarkan peringatan, waspada hadapi musim hujan 2020-2021.

Hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga akhir November 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 61% daerah di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan yaitu meliputi : sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian besar Bali, sebagian NTB, Flores bagian utara, Kalimantan, sebagian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian barat, Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan Papua bagian utara.

Sementara itu, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level “moderat”. Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar -1.4°C, sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari – Maret 2021, dan kemudian akan melemah pada bulan Mei 2021.

Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksikan akan berlangsung hingga bulan April 2021. Peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria Tinggi hingga Sangat Tinggi (>300mm/bulan) pada bulan Desember 2020 – Januari 2021, diantaranya berpeluang terjadi di: pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan Papua.

Puncak musim hujan 2020/2021 diprediksikan untuk sebagian besar wilayah akan terjadi pada bulan Januari – Februari 2021 yang umumnya bertepatan dengan puncak Monsun Asia.

Dengan latar belakang anomali iklim La Nina, meningkatnya aktivitas Monsoon Asia pada bulan Desember ini juga dapat juga disertai oleh beberapa fenomena atmosfer khusus lainnya seperti cold surge (seruakan dingin Asia), gelombang atmosfer ekuator (MJO), dan pertemuan massa udara antar tropis (Inter Tropical Convergence Zona – ITCZ). Fenomena-fenomena tersebut telah diketahui dapat terjadi secara bersamaan maupun sendiri-sendiri, dan mampu memicu curah hujan ekstrem yang berdampak signifikan, diprediksi dapat terjadi dalam periode minggu terakhir Desember 2020 – Januari 2021.

BMKG menghimbau pihak-pihak terkait di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ataupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan banjir bandang, serta diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG.

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*