
Sulawesi Selatan, Celebesupdate.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, awal musim hujan secara bertahap terjadi pada akhir bulan oktober, dan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2021.
“Sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2021”, ungkap Dwikorita dalam Press release BMKG pada 8 September lalu.
Beberapa hari sebelum memasuki puncak musim hujan, seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan mengalami intensitas curah hujan tinggi.
Ini membuat kekhawatiran mendalam bagi warga yang lokasi tempat tinggalnya sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
Eko Sulistyo Nugroho, Kepala Seksi Observasi Stasiun Klimatologi Kelas I Maros yang ditemui celebesupdate.com, Jum’at (18/12/2020), menyampaikan, potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi beberapa hari kedepan. Dan, intensitas curah hujan tinggi akan dominan di wilayah pesisir barat Sulsel.
“Untuk tiga hari ke depan, wilayah Sulsel masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Khususnya wilayah pesisir barat seperti, Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, sebagian wilayah Sinjai dan Bulukumba”. ungkapnya.
Eko menambahkan, berdasar prediksi curah hujan yang tinggi beberapa hari kedepan, BMKG menghimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kesiapan menghadapi banjir, khususnya wilayah yang sudah menjadi langganan banjir.
“Melihat Potensi hujan dengan intensitas yang tinggi, maka perlu diwaspadai daerah-daerah rawan genangan yang sudah menjadi langganan banjir”, tambahnya.
Diketahui, pada akhir Maret 2020, BMKG merilis bahwa Awal Musim Kemarau di Indonesia bervariasi, sebagian besar berawal bulan Mei hingga Juni 2020.
BACA JUGA : Daerahnya Diguyur Hujan Lebat, Warga Gowa dan Makassar Ungkap Cemas di Medsos
Berdasarkan pemantauan, perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020 menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia (87%) sudah mengalami musim kemarau.
Sedangkan, datangnya musim hujan umumnya berkaitan dengan peralihan Angin Timuran, yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan, bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).
Peralihan angin Monsun mulai Awal Oktober 2020 di sebagian wilayah Indonesia. Monsun Asia sepenuhnya dominan pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021.
Laman Terkait : https://www.bmkg.go.id/press-release