
By. Eka Purnamawanti
Apa yang paling membahagiakan dari setiap pergantian hari?
Adalah tentang masih adanya sebuah kesempatan lagi. Kesempatan untuk melakukan dan melipatgandakan amal kebaikan. Jika kemarin kita bersedekah hanya seribu rupiah, mungkin hari ini adalah kesempatan untuk meningkatkan menjadi dua kali lipatnya. Jika kemarin kita tilawah hanya beberapa baris saja, barangkali hari ini bisa ditingkatkan menjadi beberapa lembar Alquran.
Pergantian hari juga bermakna kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahan. Meleburkan dosa-dosa dalam permohonan maaf dan ampunan. Jika kemarin kita masih melakukan maksiat, mungkin hari ini diciptakan Tuhan sebagai sebuah kesempatan untuk bertaubat. Jika kemarin kita sempat melukai sebuah hati, mungkin hari ini adalah kesempatan untuk meminta keridaan dan berbenah diri.
Hari baru juga adalah kesempatan untuk menghasilkan karya dan melakukan hal-hal berguna. Membuat diri kita di dunia ini tak sekadar ada, tapi juga memiliki makna. Jika kemarin waktu 24 jam berlalu tak menentu, maka pastikan hari ini kita menciptakan setidaknya satu saja karya bermutu.
Berupa apa?
Membuat sebuah tulisan mungkin, atau menyelesaikan tugas yang sudah diabaikan begitu lama, atau bisa juga dengan menanam sebuah bibit bunga, atau mungkin membersihkan got depan rumah yang tersumbat, atau belajar skill baru dari youtube, atau hal lain yang rasanya memberi manfaat bagi orang lain, dan juga bagi diri sendiri.
Apa penghambat dari sebuah produktivitas? Salah satunya adalah rasa malas. Maka tugas kitalah untuk melawannya sedaya upaya. Memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Bulatkan tekad, lalu hancurkan tembok kemalasan itu.
Pada akhirnya, kita akan menyadari, bahwa kita diciptakan dengan beragam potensi, yang mungkin belum kita sadari. Maka tugas kita untuk menemukannya. Lalu mengasahnya tanpa jeda.
Hari baru adalah penanda sebuah kesempatan baru. Maka, jangan biarkan ia berlalu tanpa tahu arah yang dituju.
Hari ini adalah milik kita. Setiap kita bebas memilih, apakah akan mengisinya dengan serangkaian aktivitas bermakna, ataukah dengan hal-hal yang tak berguna.
Akan tetapi, satu hal yang perlu kita renungkan, hari esok entah masih ada atau tidak.
Bisa jadi, esok tetap akan datang dengan kesempatan baru, bisa jadi juga tidak.
Semua itu misteri.
Itu rahasia Ilahi.
Tugas kita adalah mengoptimalkan hari ini. Dengan sekuat-kuatnya tekad. Dengan sebanyak-banyaknya kebaikan…(*)