Editor 26 Mei 2024
Ilustrasi
Oleh : Fatmawati Mohamad

Kesehatan ibu hamil merupakan aspek penting yang mempengaruhi kesejahteraan ibu dan bayi yang sedang dikandungnya. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi yang serius dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang berefek buruk pada ibu, janin, dan neonatal.  Anemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti peningkatan risiko perdarahan pada ibu saat melahirkan, serta mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin seperti meningkatkan risiko cacat tabung saraf dan dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan. Untuk mengatasi masalah ini organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemberian suplemen zat besi dan asam folat Tablet Tambah Darah (TTD), atau Multiple micronutrient Suplement.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, menunjukkan bahwa anemia pada ibu hamil masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan prevalensi 27,7%. Proporsi pada ibu hamil menurun sebanyak 21,2% (dari 48,9% ke 27,7%) jika dibandingkan dengan Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018.

Penurunan prevalensi anemia ibu hamil terbesar terdapat pada kelompok umur 15-24 tahun (dari 84,6% menjadi 14,5%), namun pada kelompok usia 25-34 dimana mayoritas kehamilan terjadi, penurunan anemia hanya 2,3 %(dari 33,7% menjadi 31,4%).

Salah satu program penanggulangan anemia di Indonesia adalah dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil yang sudah mendapatkan TTD mencapai  87,6%, namun hanya 51%  yang menerima  TTD sesuai rekomendasi (±90 tablet) dan hanya 37,7 % yang mengkonsumsi sesuai anjuran (±90 tablet).

Menyikapi permasalahan ini maka asupan nutrisi yang memadai menjadi krusial. Kepatuhan yang rendah terhadap konsumsi TTD ini berkontribusi pada masih tingginya prevalensi anemia di kalangan ibu hamil.

Kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi suplemen sering kali menghadapi berbagai kendala. Faktor-faktor budaya, keyakinan, dan aspek sosial sering mempengaruhi keputusan dan perilaku ibu hamil terkait dengan konsumsi suplemen.

Kurangnya pemahaman tentang manfaat suplemen, kepercayaan tradisional, dan batasan finansial menjadi hambatan utama dalam mencapai kepatuhan yang optimal. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan yang sensitif terhadap budaya dalam memperkuat kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi suplemen.

Baca Juga : The Role of the Tanduale Oath in Environment protection and Social Relations of the Moronene Tribe

Pelayanan yang berorientasi pada komunikasi sangat membantu klien dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan harapan untuk melakukan tindakan sesuai dengan kehidupannya. Latar belakang budaya atau suku serta sistem kehidupan sosial yang berbeda satu sama lain berpengaruh terhadap sistem perilaku dan pola perilaku serta jaringan sosial suatu masyarakat tertentu.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis.

Menurut WHO (2017), Strategi komunikasi sosial dan perubahan perilaku harus menyertai intervensi nutrisi spesifik yang bertujuan mencegah anemia. Melalui program pelatihan komunikasi antar pribadi pada kader, serta sosialisasi terkait suplement untuk mengatasi anemia diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi suplement baik IFA maupun MMS.

Meskipun sebagian besar lembaga pemerintah dan lembaga lainnya resmi menganjurkan asupan nutrisi seimbang selama kehamilan, persiapan pangan yang tersedia umumnya hanya berfokus pada faktor biologis saja  dan jarang mempertimbangkan budaya yang merupakan bagian  yang dapat mempengaruhi pola nutrisi.

Kebudayaan yang meliputi nilai-nilai, kepercayaan, cara hidup, dan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi dipahami sebagai elemen yang mengatur perilaku dan cara bersikap serta bertindak. Hal ini tidak dapat diabaikan, karena budaya merupakan variabel yang mempengaruhi baik penerima layanan maupun diri mereka sendiri sebagai penyedia layanan.

Budaya dapat menjadi keyakinan yang dipegang erat yang dapat berpengaruh pada rendahnya kepatuhan. Beberapa penelitian terkait anemia menunjukkan bahwa intervensi yang sensitif secara budaya merupakan strategi pencegahan yang menjanjikan.

Permasalahan budaya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut seiring dengan perubahan demografi dan sosiokultural disertai dengan kebutuhan kesehatan di kalangan minoritas,  tradisi keagamaan, dan proses akulturasi merupakan respons adaptif terhadap ancaman kesehatan yang dirasakan.

Perlu adanya pemberian edukasi oleh tenaga maupun kader kesehatan dengan menggunakan pendekatan komunikasi budaya agar dapat mengatasi masalah yang menjadi kunci permasalahan kesehatan ini. Pemberdayaan pihak yang terkait dengan budaya yang menjadi tokoh panutan dalam masyarakat merupakan tindak lanjut yang menguatkan upaya ini..

Mengimplementasikan Komunikasi Budaya sebagi Kunci Kepatuhan Suplemen untuk Mencegah Anemia pada Ibu Hamil diperlukan rekomendasi kebijakan sebagai berikut :

Pendekatan Berbasis Budaya : Melalui penyediaan informasi kesehatan yang mudah diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan budaya setempat serta pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang komunikasi berperspektif budaya.

Kemitraan dengan Tokoh Budaya dan Pemimpin Masyarakat  : Dengan melibatkan tokoh budaya dan pemimpin masyarakat setempat dalam kampanye kesehatan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya konsumsi suplemen selama ke.hamilan      

Program Pendidikan dan Kampanye Sosialisasi : Dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi lokal untuk kampanye kesehatan serta menggunakan media tradisional dan digital yang relevan dengan masyarakat setempat.

Pemantauan dan Evaluasi Berkala  : Terhadap implementasi kebijakan dan program ibu hamil dan menyempurnakan program berdasarkan umpan balik dari masyarakat dan hasil evaluasi.

*Penulis : Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Dosen Poltekkes Kemenkes Gorontalo.

Baca Juga :

Leave a comment.

Your email address will not be published. Required fields are marked*