
Pernahkah kita ketemu sebuah warung makan yang menggratiskan pembeli? Pernahkah kita melihat orang atau komunitas yang menjajakan nasi bungkus kepada banyak tukang becak atau pengguna jalan? Tentu pernah dan bahkan sering. Atau malah Anda sendiri pelaku aktifitas tersebut? Biasanya kegiatan diatas dilakukan oleh seseorang di hari Jumat. Menjajakan nasi bungkus gratis dan memberi makan pengunjung warung makan gratis, semua dilakukan di Hari Jumat.
Ada pula komunitas yang sengaja memberi peluang kepada masyarakat untuk menunaikan infaq dan sedekah, berupa uang dipaskan di hari Jumat, dan penyaluran sedekah (infaq) tersebut juga dilakukan di hari Jumat. Tentu saja aktifitas ini bermula dari sebuah pemahaman yang baik tentang hari Jumat. Hari Jumat adalah hari yang istimewa untuk melakukan sedekah, pun juga amalan lainnya. Berikut ini sekilas tentang keutamaan Sedekah di hari Jumat:
Dilipatgandakan Pahala
Beberapa aktifitas diatas adalah potret kesadaran masyarakat akan pentingnya sedekah hari Jumat. Para pengusaha skala kecil maupun menengah giat menggerakkan sedekah dengan sebuah asumsi bahwa sedekah melipatgandakan rejeki. Sehingga untuk menarik rejeki lebih banyak, maka dilakukanlah sedekah terutama hari Jumat.
Dibandingkan hari yang lain, hari Jumat merupakan hari yang paling utama.Di hari Jumat Rasulullah meminta umat manusia untuk memperbanyak amalan, diantaranya sedekah. Bahkan Ibnu Taimiyah menyikapi sunnah Rosulullah ini dengan selalu keluar rumah di hari Jumat dengan membawa roti untuk dibagikan ke siapa saja orang yang ditemui.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-Hadid: 18).
Baca Juga: https://celebesupdate.com/komunitas-sedekah-jumat-rela-bermalam-di-tenda-untuk-trauma-healing/
Memanjangkan Umur
Sebuah kisah, dimana seorang ayah yang membawa anaknya di dalam sebuah mobil untuk dibawa ke rumah sakit karena tidak sadar diri. Sang ayah sangat cemas, karena tak kunjung tiba di Rumah Sakit yang dituju. Kondisi jalanan yang macet membuat banyak waktu terlewat tanpa anaknya mendapat pertolongan. Sang ayah ingat tentang ceramah seorang ustadz yang sering membawakan tema tentang sedekah. Akhirnya, dengan mengucap bismillah, sang ayah yang membawa uang tunai dalam dompetnya segera keluar mobil untuk membagikan uang tersebut kepada pejalan kaki, tukang becak dan lain-lain dengan harapan sang anak bisa berumur panjang. Dan ajaib, sang ayah mendapati anaknya telah siuman, dan anaknya meminta sang ayah untuk pulang kembali ke rumah, dan mengurungkan niatnya ke rumah sakit.
Kisah ini menterjemahkan secara aplikatif sebuah hadist yang diriwayatkan Thabrani: “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
Gambar: Komunitas Sedekah Jumat Turun memberi Bantuan
Sedekah Menaungi di Hari Kiamat
Umat islam disebut sebagai orang beriman adalah karena mengimani hal-hal yang ghaib. Dalam qur’an Surat Al Baqarah dikatakan, “..yaitu orang-orang yang percaya pada yang ghaib..”. Begitu pula dalam hal sedekah, umat islam diminta yakin bahwa sedekahnya akan dapat menaungi di hari kiamat. Hal ini ditegaskan pula dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi:
“Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.” (HR Ath-Thabrani dan al-Baihaqi).
Dengan melihat beberapa keutamaan sedekah di hari Jumat diatas, tentu kita semua tidak akan lagi melewatkan hari Jumat berlalu begitu saja tanpa ada sedekah, meski sedekah berupa senyum saja. (NP)