
Membangun kedekatan emosional yang lebih erat antara orang tua dan anak, sangatlah penting. Efek dari kedekatan emosional antara orang tua dan anak akan sangat berpengaruh terhadap sikap penerimaan diri, harga diri dan kepercayaan diri anak.
Dirangkum dari hasil riset yang tertuang dalam buku Saat Berharga untuk Anak Kita karya Fauzhil Adhim, ditemukan beberapa fakta menarik di balik kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Pertama, ketika anak memiliki rasa percaya diri yang rendah akibat tak memiliki hubungan kedekatan emosional yang mesra dengan orang tuanya, maka ia akan cenderung kurang mampu belajar dengan baik. Mungkin IQ mereka tinggi, tapi tidak memiliki sense of competence (kesadaran tentang kemampuan) yang baik sehingga merasa tidak mampu.
Selain itu, mereka cenderung putus asa jika menemui kesulitan. Sementara, ketika berhasil melakukan pekerjaan dengan baik, mereka tidak memiliki keyakinan bisa melakukan hal yang sama di lain waktu dan menganggapnya bahwa itu adalah hal biasa yang tidak bermakna.
Kedua, saat kedekatan emosional antara orang tua dan anak terbangun hangat dan mesra, maka anak akan merasa aman, nyaman, dan bahagia jika berdekatan dengan orang tuanya. Hal itu bukan semata karena uang yang diberikan, tetapi karena waktu yang kita luangkan untuk mereka.
Ketika berjauhan, mereka akan sangat merindukan kita, bukan karena sekeranjang oleh-oleh, tetapi karena mereka rindu dengan pertemuan, candaan, dan perbincangan yang mengalir di dalamnya nasehat bersahabat.
Ketiga, dengan kedekatan emosional yang hangat, anak-anak akan lebih mendengar kata-kata orang tuanya. Sebab secara alamiah, manusia akan lebih cenderung memercayai dan mengikuti orang yang sangat dekat di hati. Dan orang itu seharusnya adalah kita.
Apalagi jika anak sudah menginjak usia remaja. Mereka membutuhkan tempat untuk berbagi, curhat, mengungkapkan masalahnya dan mencari jalan keluar dari persolan hidupnya. Kitalah yang harus menjadi sahabat mereka.
Nah, demikian ya, semoga bermanfaat. Pertanyaannya sekarang adalah sudahkah kita memaksimalkan diri untuk membangun kedekatan emosional yang baik dengan mereka? Sudahkah kita menjadi tempat curhat anak-anak remaja kita? Jika belum, mulailah dari sekarang. Jangan lupa sematkan doa-doa terbaik untuk mereka.
*Penulis : Wulansari Apriani